Kamis, 31 Oktober 2013

Menlu Rusia - konferensi Jenewa II tidak akan pernah menjadi pilihan rakyat Suriah


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu mengecam kritik pada prakarsa Amerika Serikat-Rusia untuk konferensi perdamaian di Suriah, dengan memperingatkan bahwa penggulingan pemerintah Bashar secara militer menimbulkan ancaman besar di wilayah itu.


"Keberatan muncul terkait penyelenggaraan pertemuan Rusia-AS (yang dijuluki Jenewa II) itu, tidak hanya di kalangan Suriah, tetapi juga di ibukota, baik di negara tetangga maupun bukan," kata Lavrov dalam kunjungan ke Athena, menurut terjemahan resmi.


"Kita tidak boleh membiarkan inisiatif ini semakin meredup," tambahnya, dengan alasan bahwa penggulingan rezim Presiden Bashar al - Assad melalui cara militer akan menciptakan "ekstrimis" negara dan menimbulkan "ancaman besar bagi mereka yang tinggal di Suriah dan kawasan itu".

Sejak awal konflik pada Maret 2011, Damaskus telah secara sistematis menyebut aksi protes yang berubah menjadi pemberontakan sebagai sebagai rencana yang didukung pihak asing.

Washington dan Moskow telah berjuang untuk memenangkan dukungan bagi perundingan perdamaian di Jenewa dari pihak yang bertikai di Suriah. Lebih dari 115 ribu orang diperkirakan telah tewas dalam konflik itu.

Dalam pukulan terbaru bagi upaya perdamaian, 19 kelompok Islam yang berjuang untuk menggulingkan Bashar mengeluarkan pernyataan pada Minggu yang mengatakan bahwa konferensi Jenewa tidak dan tidak akan pernah menjadi pilihan rakyat atau tuntutan revolusi mereka, demikian AFP. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar