Produsen pesawat tempur sekaligus kontraktor pertahanan untuk pemerintah Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 600 karyawannya di AS. Perusahaan mengaku PHK ini tidak ada kaitannya dengan tutupnya pemerintahan AS selama 16 hari ke belakang.
Lockheed Martin F 35 Lightning II |
"Langkah ini perlu dilakukan dalam rangka menghadapi tantangan dalam perjalanan bisnis kami, termasuk terus berlangsungnya pendanaan untuk beberapa program, kontrak yang mundur serta persaingan pasar yang sengit," kata perusahaan dalam email yang diterima AFP, Jumat (18/10/2013).
"Tutupnya pemerintahan AS memang berdampak pada bisnis kami, tapi aksi PHK ini sama sekali terpisah dari kejadian itu," tambah perusahaan.
Selama pemerintahan AS kontraktor pesawat militer AS itu harus merumahkan sementara 2.400 karyawan tanpa digaji. Semua ini gara-gara kongres AS tidak bisa menyepakati anggaran pemerintah 2013-2014 pada 1 Oktober kemarin.
Selain karyawan Lockheed Martin, ratusan ribu pekerja federal alias PNS AS juga sudah dirumahkan sementara, termasuk Pentagon yang selama ini jadi mitra perusahaan.
Lockheed menyambut baik langkah Kongres dan Pemerintah AS yang membuka kembali pemerintahan meski hanya sementara sampai 15 Januari 2013. Pemerintahan AS pun dibuka setelah 16 hari tutup.
"Kami berharap semua fasilitas pemerintahan dibuka kembali, pekerjaan yang tertunda bisa dilanjutkan dan empat kontrak operasional kami dengan pemrintah bisa berjalan normal lagi," ujar perusahaan yang bermarkas di Bethesda, Maryland itu. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar