Korea Utara diyakini telah membangun dua pintu masuk terowongan di sebuah situs uji coba nuklir. Tanda-tanda ini memperlihatkan rencana ledakan yang bakal dikecam masyarakat internasional. Informasi ini disampaikan think tank AS.
Lokasi yang diduga sebagai tempat uji nuklir dekat Punggye-ri di Korea Utara (Foto: Ist) |
Institut AS-KOrsel Johns Hopkins University menemukan citra satelit yang diambil pada tanggal 27 September menunjukkan kemajuan dalam pekerjaan penggalian dan kehadiran dua pintu masuk baru untuk terowongan di lokasi Punggye-ri.
Kelompok riset ini mengatakan tidak punya alasan untuk mencurigai tes dalam dekat akan dilakukan, tapi bahwa pekerjaan menunjukkan niat yang jelas untuk memajukan program nuklir Korea Utara.
"Kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung serta upgrade ke daerah situs nuklir menunjukkan Korea Utara sedang mempersiapkan untuk melakukan ledakan tambahan di masa depan sebagai bagian dari program pengembangan senjata nuklirnya," tulis peneliti Nick Hansen di web Institut, 38North.
Ia menandaskan Korea Utara yang melakukan tes dalam kerahasiaan bawah tanah terus mencari terowongan baru untuk ledakan masa depan. Peneliti AS juga telah mengamati kemajuan dan penuaan di reaktor plutonium di Yongbyon yang akan memungkinkan Korea Utara memperluas program nuklirnya.
Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006, 2009 dan pada Februari tahun ini. Uji coba ini memicu kritik yang dari negara-negara utama dan sanksi pun diperketat.
Rezim Kim Jong-Un telah mengatakan mereka sedang membangun kapasitas nuklirnya untuk menanggapi "permusuhan" Amerika Serikat. (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar