Jumat, 25 Oktober 2013

Kepala Badan Nuklir PBB Akan Bertemu Perunding Senior Iran


KEPALA badan atom Perserikatan Bangsa Bangsa dan perunding nuklir senior Iran akan bertemu pada Senin sebelum putaran baru pembicaraan mengenai kegiatan atom negara itu yang disengketakan, kata badan itu pada Kamis (24/10).


Yukiya Amano, direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) akan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi selama sekitar satu jam di markas IAEA Wina, katanya.

"Pertemuan ini akan memberikan kesempatan untuk bertukar pandangan dalam perjalanan ke depan," kata IAEA dalam satu pernyataan.


Namun ia tidak memberikan rincian. Fakta pertemuan Amano-Araqchi tampaknya dijadwalkan dalam waktu singkat dan dapat dilihat sebagai tanda lebih lanjut dari keinginan pemerintah baru Iran untuk mencoba mengakhiri kebuntuan internasional atas program nuklir negara itu.

Ini akan diikuti oleh putaran baru perundingan pada 7-8 November di Jenewa antara pejabat senior dari kedua pihak atas terhentinya penyelidikan IAEA atas dugaan penelitian bom atom oleh Iran, yang dibantah oleh Teheran.

Baik Amano maupun Araqchi akan mengambil bagian dalam pembicaraan yang dijadwalkan sebelumnya, yang akan menjadi pertemuan tersebut ke12 sejak awal tahun 2012.

Pembicaraan IAEA-Iran sejauh ini gagal untuk menghasilkan terobosan kesepakatan yang akan memungkinkan lembaga itu untuk melanjutkan penyelidikannya. Namun pemilihan tokoh yang relatif moderat Hassan Rouhani sebagai presiden Iran pada Juni telah menimbulkan harapan kemungkinan resolusi sengketa nuklir itu.

Araqchi memainkan peran kunci dalam perundingan terpisah yang dilanjutkan di Jenewa pekan lalu antara Iran dan enam kekuatan dunia - Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, Jerman dan Inggris - ditujukan untuk menemukan penyelesaian diplomatik.

Negara-negara kuat menginginkan Iran, yang mengatakan program nuklirnya untuk kepentingan damai, untuk mengekang kegiatan yang dapat dimanfaatkan baik sipil maupun tujuan militer.

IAEA ingin mendapatkan akses ke situs, para pejabat dan dokumen-dokumen di Iran untuk penyelidikan. (Jurnas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar