Dalam pidatonya terkait serangan senjata kimia yang terjadi di Suriah pekan lalu, Sabtu (31/8/2013), Presiden AS Barack Obama sekali lagi menekankan bahwa militer AS harus menyerang Suriah.
Kapal induk AS, USS Harry Truman. | wikipedia |
"Saya sudah mempertimbangkan dengan matang, dan saya memutuskan bahwa AS harus melakukan serangan militer ke Suriah," kata Obama yang didampingi Wakil Presiden Joe Biden di Gedung Putih.
Lebih jauh Obama menambahkan, meski sudah mempertimbangkan serangan militer dia memastikan bahwa operasi militer di Suriah bukan sebuah serbuan militer terbuka dan besar-besaran.
"Kami tidak akan mengirimkan pasukan darat ke Suriah. Serangan ini akan dirancang secara terbatas baik waktu maupun sasarannya," ujar Obama.
Meski merupakan sebuah serangan terbatas, Obama yakin serbuan AS akan cukup untuk menghentikan kemampuan rezim Assad dalam penggunaan senjata kimia dalam perang menghadapi para pemberontak.
"AS memiliki aset militer di kawasan Timur Tengah. Panglima Angkatan Bersenjata memberi informasi kepada saya, kita bisa menyerang kapanpun dibutuhkan," Obama menegaskan.
"Kami bisa menyerang besok, pekan depan atau bulan depan. Kini saya sedang mempersiapkan untuk memberi perintah," tambah dia.
Namun, serangan militer AS ke Suriah dipastikan tidak akan terjadi dalam waktu beberapa hari ke depan.
Sebab, Obama sudah memutuskan akan meminta persetujuan kongres terkait rencana serangan ke Suriah ini. Sementara saat ini kongres AS masih berada dalam masa reses dan baru kembali bekerja pada 9 September mendatang. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar