Senin, 26 Agustus 2013

Penyadapan Oleh NSA Semakin "Ugal-Ugalan"


Semakin lama, langkah yang dilakukan oleh National Security Agency (NSS/CSS), semakin 'ugal-ugalan.' Kabarnya, selain memata-matai perusahaan raksasa di dunia teknologi, kini NSA mulai 'satroni' Kedubes negara-negara seluruh dunia.

Penyadapan Oleh NSA Semakin "Ugal-Ugalan"

Tidak banyak orang yang tahu sebelum Edward Snowden mengungkapkan bahwa ada badan dan program khusus yang dimiliki Amerika Serikat dengan tujuan untuk memata-matai segala hal di dunia ini, khususnya yang terhubung dengan internet.

Walaupun tidak sedikit dari pengguna internet di seluruh dunia bereaksi akan pelanggaran privasi ini, namun NSA tetap saja melakukan aksi mereka dengan dalih untuk mencari dan mengantisipasi pergerakan teroris dunia.


Bahkan aksi NSA semakin mengkhawatirkan ketika ada laporan yang mengatakan bahwa selain mampu menyelinap masuk ke setiap account email, jejaring sosial atau situs apapun, mereka juga mampu mengintip siapa saja melalui webcam dan mendengarkan setiap percakapan yang menggunakan layanan internet seperti Skype atau sejenisnya.

Kini, seperti diberitakan Ars Technica (26/08), aksi NSA dalam urusan inti-mengintip semakin menjadi-jadi. Dalam laporannya, NSA tidak lagi hanya menjadikan pengguna internet umum saja sebagai 'mangsa,' namun kini mereka mulai mengembangkan sayap untuk memata-matai lebih dari 80 Kedutaan besar serta Konsulat negara-negara di dunia.

Pertama kali berita ini muncul dan dimuat di sebuah majalah Jerman bernama Der Spiegel. Di dalam majalah tersebut menjelaskan berbagai hal sampai sang editor juga menuliskan, "Apa yang mereka perbuat sangat kelewatan. Apa hubungannya Kedutaan besar dan Konsulat negara-negara di dunia dengan penangkalan teroris?"

Sayangnya, isu seperti ini kemungkinan akan kembali menguap seperti sebelum-sebelumnya karena pihak NSA atau juga Amerika Serikat (mungkin) tidak akan menanggapi hal tersebut secara serius. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar