Senin, 19 Agustus 2013

ICBM Korea Utara: Nyata atau tipuan?


Korea Utara dengan bangga mempertontonkan misil balistik antar-benua mobile [ICBM] pada parade perayaan peringatan ke 60 tahun akhir Perang Korea. Tetapi, konsensus di antara para analis mengulas bahwa misil tersebut kemungkinan bukan yang sesungguhnya - tiruan yang diluncurkan lebih dari setahun yang lalu.

ICBM Korea Utara: Nyata atau tipuan?

"Dalam suatu tontonan militer yang mewah [pada 27 Juli], Korea Utara sekali lagi memamerkan ICBM road-mobile misteriusnya, dimana banyak analis asing meragukan apakah misil itu memang berfungsi," National Journal yang berkedudukan di Washington, D.C. mengatakan.

Misil baru itu diduga sebagai KN-08, juga dikenal sebagai Nodong C dan Hwaseong-13. Misil tersebut diungkapkan kepada publik pada April 2012 dalam parade militer yang menandai peringatan ke 100 tahun kelahiran bapak pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, kakek dari penguasa saat ini, Kim Jong-un.


Setelah penampilan itu, "foto-foto misil tersebut dicermati oleh para pakar internasional yang melontarkan keraguan mengenai keasliannya. ICBM yang dimaksudkan itu belum pernah melakukan uji penerbangan, tetapi tidak menghentikan Pyongyang untuk mengakui kemampuannya melancarkan serangan misil nuklir ke daratan A.S.," demikian dikatakan National Journal.

Pusat Dirgantara Nasional dan Intelijen Antariksa Angkatan Udara A.S. [NASIC], dalam laporan tahunannya mencantumkan KN-08 sebagai ICBM mobile baru, tetapi mengingatkan bahwa misil itu masih harus menjalani uji penerbangan.

“Banyak analis yang berpendapat bahwa itu adalah suatu mock-up," kata Dean Cheng, analis urusan keamanan Asia Timur Laut di wadah pemikir konservatif Heritage Fundation di Washington, D.C.

"Ada banyak pertanyaan tentang ICBM, baik mengenai penampilan pertamanya dan yang terakhir ini. Para pakar menanyakan, apakah ban pada peluncur kendaraan terlihat mengempis karena menahan bobot ICBM yang sesungguhnya, bukan yang mock-up," katanya

Insinyur antariksa Jerman dan analis misil, Markus Schiller dan Robert H. Schmucker menyimpulkan dalam laporan tahun 2012, bahwa KN-08 yang ditampilkan dalam parade 2012 bukan yang sesungguhnya.

“Untuk saat ini, presentasi ICBM tidak lain hanya sekadar pertunjukan anjing dan kuda poni yang bagus," tulis mereka pada 18 April, 2012, analisis yang dipajang online di Arms Control Wonk.

“Jika sebuah ICBM berbahan bakar cair yang baru dirancang dari nol, seperti halnya dengan KN-08, para insinyur biasanya akan memilih rancangan dua tahap," tulis Schiller dan Schmucker. "ICBM berbahan bakar padat biasanya dirancang dengan tiga tahap, sementara ICBM berbahan bakar cair dirancang dengan dua tahap untuk mencapai kinerja terbaik.”

KN-08 yang diduga berbahan bakar cair, merupakan rancangan tiga tahap.

“Tampaknya mock-up KN-08 dimaksudkan untuk menyampaikan kesan ICBM yang berdasarkan teknologi SS-N-6, meskipun rancangannya tampak lebih seperti ICBM berbahan bakar padat yang canggih," tulis mereka.

Namun demikian, mereka juga memperingatkan bahwa jika Korea Utara memang membangun K-08 yang sesungguhnya," roket itu akan jauh lebih superior dari peluncur satelit Korea Utara yang sudah dikenal [Unha-2 dan Unha-3].”

Perbedaan dalam rincian misil teramati

Dalam wawancara dengan BBC yang diterbitkan 27 April, 2012, Schiller menjelaskan beberapa alasan, mengapa keenam KN-08 yang ditampilkan dalam parade kemungkinan bukan ICBM yang sesungguhnya. Argumentasinya, kata para analis, juga berlaku untuk misil 27 Juli 2013.

“Penandaan pada masing-masing misil berbeda," kata Schiller kepada BBC. "Sebagian mungkin menunjukkan katup untuk mengisi atau menguras bahan bakar cair tidak konsisten dengan fitur rancangan lainnya yang mengemukakan sistem berbahan bakar padat.”

“Misil tidak sejajar secara sempurna dengan meja peluncuran," katanya. "Ini mengemukakan bahwa memang sulit untuk mengunci misil dalam konfigurasi peluncuran. … Gerakan mengombak pada logam permukaan hulu ledak menunjukkan lembaran tipis pada balok sambungan atau pembentuk [penopang], tidak seperti konstruksi yang lebih substansial yang diperlukan hulu ledak yang sesungguhnya.”

Jika KN-08 memang nyata, "tampaknya konsisten, bahwa misil ini berbahan bakar cair, dan bukan berbahan bakar padat, kata Schiller.

Cheng mengatakan tidaklah heran jika Korea Utara terpaksa menggertak sepenuhnya untuk meyakinkan dunia mengenai keberadaan KN-08 meskipun pada kenyataannya, misil tersebut masih jauh dari kesiapan operasional.

“Penting bagi [Korea Utara] untuk menunjukkan sebuah persepsi kepada dunia bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengancam, tidak hanya Korea Selatan, tetapi juga Amerika Serikat dan Jepang,” kata Cheng.

Cheng mengamati bahwa Korea Utara belum berhasil menguji misil jarak sedang Musudan, meskipun tantangan teknisnya jauh lebih sedikit daripada untuk membangun sebuah ICBM mobile.

Bahkan jika Korea Utara tidak akan dapat menggelar ICBM mobile sesungguhnya dalam waktu dekat, mereka tetap berkomitmen untuk memajukan ICBM mereka dan program misil serta nuklir terkait – walaupun terjadi peningkatan sangsi ekonomi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa, yang ditujukan terhadap negara tersebut pada bulan Maret, para analis mengingatkan.

“Para spesialis yang mengikuti perkembangan nuklir dan misil balistik Korea Utara sepakat bahwa negara tertutup tersebut hampir dipastikan akan melanjutkan peluncuran roket jarak jauhnya, yang mungkin dimaksudkan untuk memperbaiki kemampuannya untuk menembakkan senjata penghancur massal," Voice of America melaporkan pada tanggal 31 Juli.

Satelit yang diluncurkan bulan Desember tidak berfungsi

Unha-3 berhasil membawa satelit Kwangmyongsong-3 [Shining Star] Korea Utara ke dalam orbit bumi rendah pada 12 Desember 2012. Satelit mengalami malafungsi setelah dikerahkan.

Edisi Internet Rodong Sinmun, koran resmi Partai Pekerja Korea Utara, mengatakan Korea Utara merencanakan enam lagi kendaraan peluncuran satelit.

Para analis menunjukkan bahwa itu akan merupakan lompatan rekayasa raksasa dalam kemampuan Korea Utara untuk beralih dari pendorong Unha-3 model lama ke ICBM mobile yang andal tanpa ada tanda keberhasilan pada tahap pertengahan perkembangan.

Laporan yang dikeluarkan baru-baru ini oleh Federasi Ilmuwan Amerika, menyimpulkan bahwa "menurut data yang tersedia, Unha-3 tampak seperti program peluncur satelit tempo lamban yang umum, yang sesekali menghasilkan purwarupa tunggal. Program misil yang serius akan tampak berbeda.”

Cheng menyimpulkan bahwa para pemimpin Korea Utara menilai tinggi kemampuan mereka menanamkan kepada negara tetangganya mengenai tingkat ancaman yang mereka berikan, meskipun mereka sesungguhnya tidak mampu melaksanakannya.

Apakah misil KN-08 yang dipertunjukkan pada parade 27 Juli di Pyongyang, adalah yang sesungguhnya? Mengapa, atau mengapa bukan? Berbagilah pendapat Anda di bagian komentar di bawah ini. (ADPF)

2 komentar:

  1. Itu ICBM Asli, keberhasilah Unha3 mengorbitkan satelit walau satelitnya malfungsi menjadi bukti keberhasilan korut dalam merancang roket/misil. negara komunis tidak pernah menipu teknologi, berbeda dengan negara kapitalis yang selalu menipu sebuah teknologi, contohnya Iron Dome gagal melawan roket rumahan HAMAS, super hornet kalah diberbagai aspek oleh SUKHOY SU30, V-class submarine kapal selam paling berisik didunia

    BalasHapus
  2. setuju gw sm yg diatas

    BalasHapus