Minggu, 28 Juli 2013

Bentrokan Maut Massa Pro dan Anti Morsi


Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas saat pendukung Presiden Mesir Mohammed Morsi menggelar aksi protes di Kairo.

Bentrokan Maut Massa Pro dan Anti Morsi

Bentrokan maut berlangsung di sekitar mesjid Rabaa al-Adawiya dan ada banyak cipratan darah di jalanan.

Seorang dokter di rumah sakit lapangan dekat dengan lokasi protes menambahkan bahwa lebih dari 1.000 orang terluka.

Bentrokan terjadi antara massa pendukung dan anti Morsi yang telah menggelar aksi besar sepanjang malam.


Ribuan orang di Lapangan Tahrir merupakan massa yang didukung oleh militer yang menggulingkan Morsi dari kursi kepresidenan awal bulan ini.

Panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi sebelumnya juga meminta warga untuk turun ke jalan memberikan mandat bagi militer atas intervensi politik yang dilakukan.

Sebelumnya pada Sabtu pagi waktu setempat, Menteri Dalam Negeri Mohammed Ibrahim berjanji untuk mengakhiri aksi duduk di mesjid.

Dia mengatakan warga sekitar mengeluhkan perkemahan yang dibangun di kawasan sekitar dan mengatakan aksi protes akan ''segera berakhir dan dalam cara yang sah."

Tetapi, tidak jelas apakah bentrokan terbaru di sekitar mesjid menggambarkan upaya terpadu dari pasukan keamanan untuk membersihkan kawasan tersebut.
 


Tuntutan Morsi

Tembakan senjata otomatis masih bisa terdengar dan kawasan tersebut diselimuti oleh asap yang berasal dari tembakan gas air mata.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad el-Haddad kepada kantor berita Reuters mengatakan: "Mereka menembak bukan untuk melukai, mereka menembak untuk membunuh."

Kekerasan juga berlangsung di kota terbesar kedua Mesir, Alexandria, dimana sedikitnya 10 orang tewas akibat bentrokan dua kubu yang bertikai.

Sejak Morsi, presiden terpilih pertama secara demokratis, digulingkan 3 Juli, banyak orang yang tewas akibat aksi protes yang berakhir dengan kekerasan.

Morsi kini secara resmi dituduh berkonspirasi dengan kelompok militan Palestina Hamas, yang memerintah jalur Gaza dan dikenal dekat dengan Ikhwanul Muslimin.

Dia diduga terlibat dalam serangan penjara tahun 2011 saat aksi penggulingan Presiden Hosni Mubarak.

Morsi dan sejumlah pemimpin Ikhwanul Muslimin saat itu dibebaskan ketika penjara Kairo dijebol Januari 2011 silam.

Hakim memerintahkan Morsi untuk diperiksa selama 15 hari.

Perintah yang dikeluarkan Jumat kemarin adalah pernyataan resmi pertama terkait status Morsi sejak dia digulingkan dan ditahan di lokasi yang dirahasiakan. (BBC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar