Jumat, 25 Maret 2016

Peringatan Turki Soal Pelaku Bom yang Diabaikan Belgia

Serangan bom di Brussel yang menewaskan sekurangnya 31 orang secara tidak langsung adalah akibat keteledoran pemerintah Belgia sendiri. Apa penyebabnya?

Ibrahim El Bakraoui (29), salah satu dari dua bersaudara yang diidentifikasi oleh pemerintah Belgia sebagai bertanggung jawab atas serangan itu sebelumnya pernah ditangkap oleh otoritas Turki. El Bakraoui ditangkap di kota Gaziantep, kota di Turki dekat perbatasan dengan Suriah, setelah dia masuk melalui Bandara Antalya, wilayah selatan Turki.


Peringatan Turki Soal Pelaku Bom yang Diabaikan Belgia

"Dia masuk Turki pada 11 Juni 2015, dan ditahan oleh otoritas Turki pada 14 Juni 2015. Kemudian dia (karena WN Belgia) dideportasi pada 14 Juli 2015," pejabat senior keamanan Turki mengatakan kepada dailysabah.com, seperti dikutip detikcom, (24/3/2016).

Selanjutnya pihak Turki menghubungi otoritas Belgia dan Belanda perihal penangkapan Ibrahim El Bakraoui itu.


"Kami telah memberitahukan kepada pihak berwenang Belgia dan Belanda tentang rute perjalanan (El Bakraoui) dan menyampaikan agar dia ditahan," bunyi pernyataan.

Otoritas Turki menahan El Bakraoui karena menggunakan jalur sama yang juga digunakan oleh para militan asing untuk mencoba bergabung dengan Daesh (al-Dawla al-Islamiya al-Iraq al-Sham, sebutan lain untuk ISIS, red) dan berhubungan dengan terduga teroris.

Polisi Turki mencokok El Bakraoui saat pemeriksaan rutin untuk menangkap terduga pelaku teror di provinsi Gaziantep, Turki, dan mendeportasinya dari Bandara Ataturk Istanbul.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan untuk kali pertama kemarin, Rabu (23 Maret 2016), bahwa Turki sebelumnya telah mendeportasi salah satu dari pelaku serangan teror di Brussel dan memberitahu otoritas Belgia.

Disebutkan bahwa Kedutaan Belgia di Ankara juga telah diberitahu pada 14 Juli 2015 tentang deportasi pelaku serangan, yang kemudian malah dilepas di Belgia.

''Belgia (berdalih) tidak bisa menemukan kaitan teror dengan tersangka, meskipun telah ada peringatan dari Turki," demikian Erdogan.

Erdogan melanjutkan dengan mengatakan bahwa Belanda juga terlibat dalam masalah ini manakala tersangka dideportasi ke Belanda atas permintaan sendiri dan otoritas Belanda juga telah diberitahu tentang insiden itu.

Sementara itu Reuters melaporkan bahwa dalam kasus-kasus sebelumnya, para pejabat mengatakan bahwa mereka tidak dapat memenjarakan orang yang dideportasi dari Turki tanpa bukti kejahatan.

Brahim Abdeslam, salah satu pelaku bom bunuh diri di Paris pada November 2015, juga sebelumnya dideportasi kembali ke Belgia dari Turki awal tahun lalu.  (Detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...