Sabtu, 12 Maret 2016

Garda Revolusi Iran Takan Pernah Berhenti Kembangkan Rudal

Komandan senior Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh menyatakan bahwa program pengembangan rudal balistik Iran tidak akan berhenti dalam keadaan apapun. Hajizadeh juga menyatakan bahwa Teheran memiliki sejumlah rudal yang siap untuk ditembakkan.

Komentar Hajizadeh dilontarkan setelah Iran meluncurkan serangkaian uji coba rudal balistik yang menarik perhatian publik internasional. Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton bahkan menyerukan sanksi baru terhadap Iran.


Garda Revolusi Iran Takan Pernah Berhenti Kembangkan Rudal

Uji coba rudal Iran yang dilakukan pada Selasa (9/3) hingga Rabu (10/3) dinilai menantang resolusi PBB dan perjanjian nuklir tahun lalu, di mana Teheran bersedia membatasi program nuklirnya, dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

"Program rudal Iran tidak akan berhenti dalam keadaan apapun. IRGC tidak pernah menerima resolusi Dewan Keamanan PBB terkait program rudal Iran, kata Hajizadeh dalam stasiun televisi milik pemerintah, dikutip dari Reuters pada Kamis (11/3).


"Kami selalu siap untuk membela negara melawan agresi apapun. Iran tidak akan berubah menjadi Yaman, Irak atau Suriah," katanya.

Garda Revolusi Iran memiliki gudang yang menyimpan puluhan rudal balistik jarak pendek dan menengah. Cadangan rudal Iran disebut sebagai yang terbesar di Timur Tengah, menurut International Institute for Strategic Studies yang berbasis di London.

Teheran menyatakan program rudalnya semata-mata untuk digunakan sebagai alat pertahanan dengan hulu ledak kovensional dan bukan nuklir.

Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa uji coba rudal tidak melanggar perjanjian nuklir Iran dengan enam negara besar dunia.

IRGC menyatakan uji coba rudal ditujukan untuk menampilkan "daya tangkal dan kemampuannya untuk menghadapi ancaman" yang diterima Iran.

"Beberapa rudal membawa 24 hulu ledak dan satu ton TNT," kata Hajizadeh, yang mengepalai divisi kedirgantaraan Garda Revolusi.

Hajizadeh mengatakan, Iran tidak berniat memulai perang, "tapi rezim Zionis (Israel) adalah musuh kami dan kami tidak percaya kepada para pejabat Amerika."

"Kami memiliki terowongan bawah tanah di seluruh negeri dan di bawah gunung, tempat kami menyimpan rudal. Terowongan ini tidak dapat dihancurkan, bahkan oleh bom atom," katanya.

Stasiun TV milik pemerintah pada Oktober lalu sempat menayangkan rekaman terowongan panjang dengan rudal yang siap diluncurkan. Ratusan fasilitas penyimpanan rudal semacam itu disebut-sebut tersebar di seluruh pelosok Iran.

Uji coba dilakukan selang dua bulan setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap usaha dan individu asal Iran terkait uji coba rudal jarak menengah Emad pada Oktober 2015.

Amerika Serikat sendiri mengaku mengetahui soal uji coba rudal Iran, namun akan mempertimbangkan hal ini lebih lanjut dan akan menentukan respon yang tepat terkait apakah uji coba rudal ini melanggar kesepakatan nuklir Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...