Senin, 30 Maret 2015

Siapa sesungguhnya pemberontak Houthi di Yaman?

September lalu ribuan pemberontak dari sebelah utara Yaman menyerbu Ibu Kota Sanaa. Pemerintah saat itu sangat lemah, militer terpecah, kaum pemberontak yang menamakan diri Houthi menguasai ibu kota hanya dalam waktu empat hari.

Siapa sesungguhnya pemberontak Houthi di Yaman?

Di sejumlah dinding di Sanaa, terpampang slogan pemberontak Houthi yang terinspirasi dari Revolusi Iran pada 1979. Kaum pemberontak yang beraliran Syiah Zaidi ini masih menguasai Sanaa hingga kini.

"Allah Maha Besar. Mampuslah Amerika. Matilah Israel. Allah mengutuk Yahudi. Kemenangan bagi Islam," begitu bunyi slogan mereka, seperti dilansir BBC, pertengahan Maret lalu.

Mereka kini sudah mendirikan apa yang disebut Komite Revolusioner bertujuan memberantas korupsi di pemerintahan sebelumnya.


Mayoritas warga Yaman adalah muslim, sebagian kecil beragama Yahudi, Kristen, Hindu, dan Bahai. Syiah Zaidi di Yaman kurang lebih ada sepertiga dari warga muslim. Sisanya menganut paham Sunni.

Nama aliran Zaidi mereka berasal dari Zaid bin Ali, cucu dari Imam Hussain, cucu Nabi Muhammad. Kaum Syiah Zaidi meyakini Zaid bin Ali adalah imam mereka. Sedangkan kaum Syiah pada umumnya meyakini 12 imam tanpa memasukkan Zaid bin Ali sebagai imam.

Kaum Houthi kebanyakan berada di sebelah utara dan barat laut Yaman, berbatasan langsung dengan Arab Saudi.

Awal pergerakan pemberontak Houthi berasal dari era tiga dekade lalu dalam bentuk organisasi keagamaan bernama Shabab al-Momin. Organisasi ini punya agenda mengenalkan kondisi sosial politik dan budaya kepada kaum muda Zaidi Yaman. Buku-buku sekolah bikinan negara menghapus sejarah bahwa Yaman pernah dikuasai oleh pemimpin atau imam dari kalangan Syiah Zaidi. Organisasi ini berubah menjadi organisasi politik dan sempat menggelar unjuk rasa damai pada 2004. Saat itu negara menghukum mereka sehingga muncullah sayap militer Houthi yang kini menjadi kelompok pemberontak.

Mereka sudah pernah memberontak atas kepemimpinan Presiden Saleh (beraliran syiah Zaidi) dan kemudian ketika digantikan Presiden Hadi (Sunni), mereka juga melanjutkan pemberontakan karena menganggap pemerintahan gagal. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...