Selasa, 30 Desember 2014

Obama: Afganistan “Tempat Berbahaya”

AS Barack Obama mengakui Afganistan tetap menjadi “tempat yang berbahaya” ketika pasukan koalisi pimpinan AS secara resmi mengakhiri misi tempur 13 tahun di negara Asia tersebut.

Obama Afganistan Tempat Berbahaya

“Afganistan tetap menjadi tempat yang berbahaya,” kata Presiden AS, Minggu (28/12) waktu setempat, dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk menandai berakhirnya misi tersebut.

Ia menyatakan sisa tentara yang ditinggalkan oleh AS dan sekutunya akan membantu “melatih, memberi saran dan membantu” pasukan Afganistan serta melakukan operasi kontra-teror di negeri itu.


Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO menyelenggarakan upacara pada Minggu pagi di ibu kota Afganistan, Kabul, untuk menandai berakhirnya misi tempur dan menuntaskan penyerahan tanggung jawab keamanan kepada pasukan keamanan nasional Afganistan.

Sebanyak 13.000 prajurit, di antara mereka 10.800 tentara Amerika, akan tetap berada di Afganistan pada 2015 untuk memainkan peran pendukung. Perang di Afganistan, yang dilancarkan pada Oktober 2001 –setelah serangan terhadap daratan AS satu bulan sebelumnya—merenggut lebih dari 2.200 nyawa tentara Amerika.

Sebelumnya, kantor berita AFP melaporkan misi militer Prancis di Afganistan juga akan resmi berakhir pada 31 Desember besok, ketika pasukan terakhirnya meninggalkan negara itu.

Keberangkatan sekitar 150 tentara dari Kabul akan mengakhiri satu Misi 13 tahun sebagai bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO.

Pada masa penting, Prancis mengerahkan sekitar 4.000 tentara untuk pasukan NATO hingga lebih dari 130.000 tentara pada tahun 2010. Prancis tidak memiliki pasukan tempur di negara itu sejak 2012. Sebanyak 70.000 tentara Prancis telah dirotasi di seluruh Afganistan, dengan 89 tewas dan 700 luka-luka.

Militer Prancis sejak itu telah terlibat dalam pelatihan militer Afganistan. “Secara total, kami telah memberi kontribusi pada pelatihan 21.000 petugas, perwira, dan bintara non-komisi dan spesialis,” kata juru bicara militer Prancis. (KoranJakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...