Minggu, 17 Agustus 2014

Ponsel Menlu Australia Disadap ketika Negosiasikan Insiden MH17

Telepon seluler Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, diduga disadap ketika tengah melakukan negosiasi di luar negeri untuk mendapatkan akses ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines  MH17.

AFP Menlu Australia, Julie Bishop dan Menlu Belanda Frans Timmermans usai menghadiri pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB di Kota New York.

Julie Bishop melakukan perjalanan selama dua pekan ke Ukraina, Belanda dan Amerika Serikat untuk mengamankan akses ke lokasi jatuhnya pesawat MH17 di Timur Ukraina.

Petugas intelijen telah menyita telepon seluler Bishop sekembalinya ia ke Australia dari pertemuannya dengan sejumlah tokoh pemimpin di luar negeri.

Dipastikan pengarahan yang dilakukan Bishop dengan Komite Keamanan Nasional dilakukan dalam jalur yang aman.


Perdana Menteri Tony Abbott Sabtu (16/8) mengatakan bahwa sudah diketahui umum kalau sejumlah negara memang melakukan penyadapan terhadap sejumlah anggota penting dari pemerintah Australia.

"Itu merupakan prosedur yang biasa terjadi dari waktu ke waktu," katanya.

"Namun saya pastikan kalau pembahasan terpenting yang diikuti Julie Bishop bersama saya dan juga anggota Komite Keamanan Nasional beberapa waktu belakangan dilakukan dalam jalur tertutup."

Pesawat MH17 jatuh pada 17 Juli 2014 lalu dalam rute penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur di atas wilayah Timur Ukraina.

Selama perjalanannya, Dewan Keamanan Amerika Serikat secara anonim mendukung pendekatan resolusi yang disponsori oleh Australia agar dibentuk tim independen internasional untuk menyelidiki insiden ditembak jatuhnya pesawat MH17 yang menewaskan 298 orang penumpang termasuk 38 orang penduduk dan warga Australia.

Usaha ini menelurkan kesepakatan dibolehkannya kepolisian Australia dan Belanda mendatangi lokasi jatuhnya pesawat MH17 beberapa kali.

Namun kehadiran pemberontak pro-Rusia di wilayah itu menghambat kerja tim penyelidik untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat karena akses masuknya dihalangi dan petugas pemulihan jenazah serta barang bukti insiden itu mendapatkan ancaman. (Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...