Selasa, 15 April 2014

The Internal Security Operations Command (ISOC) Jadi Alat Penguasa di Thailand

ISOC memiliki sejaah panjang di Thailand. Berawal ketika gerakan komunis internasional mulai berpengaruh di Asia Tenggara. Selain Indonesia, Malaysia dan Filipina, Thailand menjadi target operasi ideology dunia ini.

The Internal Security Operations Command (ISOC) Jadi Alat Penguasa di Thailand
ISCO Dalam Menjaga Keamanan Dalam Negri

Komunisme kemudian diidentifikasi sebagai ideologi yang berhaluan kiri oleh penguasa Thailand.


Amerika melihat gerakan komunisme di Thailand sebagai suatu ancaman. Oleh karena itu, dalam rangka mengantisipasi serta menangkal gerak langkah komunisme, pada 1966 Amerika memprakarsai berdirinya Communist Suppression Operations Command (CSOC) di Thailand.

Dalam aksinya menumpas komunisme organ ini telah menorehkan catatan sejarah hitam di Thailand. Pada era 1970-an, CSOC terlibat dalam aksi kejam melawan kelompok-kelompok kiri itu. Salah satunya adalah pembunuhan para aktivis di Thailand Selatan dengan cara memasukkan mereka ke dalam drum yang berisi minyak panas.


Kejadian tersebut diungkap oleh salah seorang pemimpin gerakan mahasiswa.
Katanya, CSOC telah terlibat dalam penghancuran desa Sai Ban Na yang terletak di timur laut Thailand.

Berlarutnya ketegangan yang terjadi di Thailand, terutama setelah terjadi kudeta 1971, CSOC kemudian diganti nama menjadi The Internal Security Operations Command atau disebut juga dengan istilah ISOC.
ISOC merupakan sebuah unit intelijen militer Thailand. Misinya adalah menangani masalah keamanan dalam negeri.

Pada masa-masa awal berdirinya, badan intelijen ini bertanggung jawab pada aksi yang dilakukan oleh kelompok kiri, yang terjadi dalam rentang waktu 1970 hingga 1980-an. Setelah itu pergerakan kelompok komunis secara perlahan menghilang, akibatnya peran badan intelijen yang pada waktu itu menjadi bagian dari Kementerian Pertahanan Thailand ini semakin menurun.

Dalam perjalanannya tanggung jawab ISOC justru menjadi lebih besar. Salah satunya adalah menjaga stabilitas keamanan dalam negeri negara Gajah Putih ini.

Bahkan akibat dari tanggung jawab yang lebih besar, ISOC kemudian ditempatkan langsung berada dibawa kendali perdana menteri.

Akibatnya pada saat-saat tertentu, ketika menjalankan operasinya untuk menciptakan keamanan dalam negeri, ISOC tidak perlu mendapatkan persetujuan perdana menteri.

Setelah langsung di bawah koordinasi perdana menteri, ISOC semakin luas wilayah geraknya. Hal ini dikuatkan dengan disahkannya Undang-Undang Keamanan (UU Keamanan) oleh Majelis Legislatif Nasional (NLA) yang berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Thailand dua hari sebelum pemilu legislatif yang dilaksanakan pada 23 Desember 2007.



Sumber : Intelijen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...