Jumat, 14 Februari 2014

Hubungan Baik China-Jepang Penting Bagi Kawasan Asia Tenggara

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan kuliah umum tentang perdamaian di Kensei Kinen Kaikan, Tokyo, Jepang, Jumat (13/12). Dalam kuliah umum itu SBY menekankan perlunya hubungan baik di kawasan Asia Timur antara China dan Jepang.

Presiden SBY beri kuliah umum tentang arsitektur keamanan kawasan di Kensei Kinen Kaikan, Tokyo, Jepang (Foto - Twitter/SBYudhoyono)

Presiden menjelaskan hubungan baik itu juga mempengaruhi perdamaian di lingkungan bagian Asia lainnya, termasuk kawasan Asia Tenggara tempat Indonesia berada. SBY mengatakan dialog perdamaian harus dilakukan China dan Jepang.


"Saya paham bahwa di Asia Timur Laut, hal-hal yang jauh lebih kompleks masih terjadi. Saya tidak punya pretensi untuk mengetahui cara menyelesaikan permasalahan ini, namun saya percaya bahwa tanpa meningkatkan faktor kepercayaan ini, lingkungan strategis akan terus menjadi tekanan bagi seluruh pihak. Ini adalah relevan untuk negara-negara Asia karena sebagian besar dari kita memiliki hubungan yang kuat dengan Asia Timur Laut. Secara khusus, harus dikatakan bahwa hubungan baik antara China dan Jepang sangat penting bagi masa depan wilayah kami," jelas SBY seperti dilansir laman kepresidenan.

SBY menjelasan beberapa cara menciptakan lingkungan strategis yang lebih tahan lama dan memulainya dengan kebutuhan untuk membangun kepercayaan strategis. Semisal di Asia Tenggara, SBY menyebut masyarakat ASEAN saling berhubungan seperti warga dalam sebuah negara.

"Di Asia Tenggara, ini merupakan faktor kunci yang memungkinkan ASEAN untuk membentuk, bertahan hidup, dan tumbuh sehingga berada pada titik di mana pemerintah dan masyarakatnya mampu berhubungan satu sama lain sebagai anggota dari keluarga ASEAN," jelas SBY.

Maka itu SBY menyarankan antara China dan Jepang perlu kembali menguatkan kerjasama di kawasan Asia Timur. Ini lah yang sudah dilakukan di Asia Tenggara dengan membentuk banyak forum kerjasama.

"Kami telah mengembangkan berbagai pola kerja sama, seperti KTT ASEAN, KTT ASEAN dengan Mitra Wicara, ASEAN plus 3, KTT Asia Timur, Forum Regional ASEAN, dan APEC. Di sisi lain, agenda diplomatik sudah terlalu padat untuk dilaksanakan dan ada tumpang tindih dari mekanisme dan kebijakan regional yang sering datang ke kami. Akan datang suatu waktu ketika kita perlu menyesuaikan, memilah, dan menyederhanakan arsitektur kawasan yang rumit ini," papar SBY. (JN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...