Minggu, 27 Oktober 2013

Uni Eropa Sepakat Persoalkan Spionase AS

Perancis dan Jerman ingin pertemuan puncak Uni Eropa menyepakati aturan baru terkait hubungan intelijen negara-negara Uni Eropa dengan Amerika Serikat pada akhir tahun. Hal ini perlu dilakukan setelah adanya laporan perilaku intelijen AS yang menyadap ponsel Kanselir Jerman Angela Merkel dan sejumlah pemimpin dunia.

Herman Van Rompuy
Herman Van Rompuy

"Para pemimpin dari 28 negara Uni Eropa telah mencatat niat Perancis dan Jerman untuk mencari pembicaraan bilateral dengan Amerika Serikat terkait layanan rahasia mereka," tegas Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy saat menggelar konferensi pers pertama untuk pertemuan puncak Uni Eropa.

Permintaan dari Berlin dan Paris muncul setalah kemarahan juga muncul Brasil dan Meksiko. Intinya, Uni Eropa menginginkan pemahaman baru tentang hubungan timbal balik di bidang ini. Van Rompuy juga menegaskan, Perdana Menteri Inggris David Cameron setuju gagasan ini.


Meski demikian, Van Rompuy tetap menegaskan bahwa pengumpulan intelijen tetap menjadi elemen penting dalam perang melawan terorisme.

Van Rompuy menekankan bahwa pemahaman baru Eropa ini berlaku untuk hubungan antara negara-negara Eropa serta hubungan dengan Amerika Serikat. Ia menegaskan, Kurangnya kepercayaan, bisa membahayakan kerjasama di bidang intelijen. Kemitraan dengan Washington harus didasarkan pada rasa hormat dan kepercayaan.

Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan kepada wartawan bahwa sel Eropa khusus sudah disiapkan untuk menangani gelombang pengungkapan ultra-rahasia seperti National Security Agency Amerika yang kebobolan oleh mantan intelijen kontraktor Edward Snowden. Para ahli ini akan mempercepat pekerjaan mereka dengan sekutu Amerika.

Sementara itu,  Merkel mengatakan dalam konferensi pers secara terpisah bahwa ia tidak setuju dengan saran Uni Eropa untuk menghentikan pembicaraan perdagangan bebas dengan Washington sebagai hukuman untuk pelanggaran kepercayaan intelijen. (JN)

1 komentar:

  1. Uni Eropa spt pelanduk sedangkan AS sebagai gajah,................. apakah pendapat tsb terus berlangsung dan apakah Uni Eropa menuntut AS utk tunduk pada global strategi militer dunia Uni Eropa................. apakah Uni Eropa benar2 sdh menjadi pelanduk?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...