Kamis, 31 Oktober 2013

Amerika Serikat Luncurkan Kapal Perusak Generasi Baru "Zumwalt"

General Dynamics Bath Iron Works (BIW) meluncurkan kapal perusak kelas Zumwalt pertama untuk Angkatan Laut AS (US Navy) di galangan kapal Maine, 28 Oktober 2013. USS Zumwalt (DDG-1000) yang didesain untuk operasi littoral dan serangan darat itu akan menjadi kapal perusak utama US Navy.

Kapal Perusak Kelas Zumwalt
Kapal Perusak Kelas Zumwalt

Dengan karakteristik panjang 186 meter, bobot perpindahan 15.610 ton, suprastruktur angular (sudut), lambung low-slung "tumblehome" untuk membelah gelombang sehingga berlayar dengan mulus, Zumwalt tidak terlihat seperti kapal angkatan laut biasanya. Perangkat lainnya yang tertanam termasuk electric propulsion dan futuristic bridge, terlihat lebih seperti kapal dalam film fiksi ketimbang kapal angkatan laut.


Zumwalt yang seharga AS$ 4 miliar (sekitar Rp 44,8 triliun) ini dibangun oleh BIW di galangan kapal Maine, diluncurkan di Sungai Kennebec Senin, tercatat pembangunannya memakan waktu lima tahun sejak konstruksi dimulai. Zumwalt dengan nomor lambung DDG-1000 ini adalah kapal yang pertama dari kelasnya untuk menggantikan kapal perusak DDG-51 kelas Arleigh Burke. Membengkaknya biaya konstruksi dan pemotongan anggaran pertahanan menyebabkan Pentagon memangkas program ini hanya untuk 3 kapal. Zumwalt lebih panjang 30 meter dibanding pendahulunya (kelas Arleigh Burke), namun hanya memerlukan kru setengahnya saja.



Karena kompleksitasnya, US Navy akan menerima Zumwalt melalui dua tahap. BIW akan menyerahkan langsung ke US Navy pada akhir 2014. Setelah pengiriman, US Navy kemudian akan melakukan pengaktifan sistem tempur dan selanjutnya uji coba. Kemudian diserahkan kembali ke BIW untuk beberapa pekerjaan dan selanjutnya diserahkan kembali ke US NAvy pada musim gugur 2015. USS Zumwalt kemungkinan baru akan dioperasikan secara penuh pada awal 2016. Kapal kedua dari kelas Zumwalt, USS Michael Monsoor (DDG-1001) dijadwalkan akan dikirimkan pada 2016, dan kapal ketiga USS Lyndon B. Johnson (DDG-1002) baru akan dikirimkan pada 2018.

Zumwalt akan berada di garis depan dan mendukung pasukan operasi khusus dan beroperasi sebagai bagian dari pasukan ekspedisi gabungan. US Navy telah banyak menambahkan teknologi baru ke dalam kapal yang berlambung unik ini, termasuk sistem all-electric integrated power dan Advanced Gun System yang dirancang untuk menembakkan rocket-powered. Kapal ini bisa mengangkut dua helikopter MH-60R atau satu MH-60R plus 3 helikopter tanpa awak (VTUAS). 148 kru Zumwalt juga akan menikmati fasilitas on-board canggih, dengan sedikit kru per kuarter, stok makanan high-end dan laptop satelit.

USS Zumwalt memang menjadi kapal perusak terbesar yang pernah dibangun untuk US Navy, namun walaupun begitu, Zumwalt diklaim sebagai yang paling sulit dideteksi radar. Desainnya juga menjadikan jumlah kru lebih efisien, dengan ukuran standar 130 kru dan 18 kru detasemen penerbangan sehingga mengurangi biaya operasi dan siklus hidup.

DDG-1000 mulai dikonstruksi pada bulan Februari 2009. US Navy dan mitra industrinya bekerjasama untuk mendesain dan menyiapkan fasilitas industri untuk membangun kapal kombatan canggih ini. Saat diluncurkan (sekarang), Zumwalt baru 87% rampung, dan pihak pembangun akan melanjutkan pekerjaan konstruksi yang tersisa di lambung sebelum diterima US Navy pada tahun depan.

Nama USS Zumwalt diambil untuk menghormati mantan Kepala Staf US Navy Laksamana Elmo R. "Bud" Zumwalt Jr., yang menjabat sebagai Kepala Staf US Navy pada 1970-1974. Peresmian USS Zumwalt sebenarnya direncanakan pada 19 Oktober lalu, namun dibatalkan hingga saat yang belum ditentukan karena Pemerintahan AS yang shutdown. (Artileri)

2 komentar:

  1. Teknologi Amerika biasanya dibarengi HOAX, buktinya Iron Dome yg dibangga2kan tidak bisa menahan gempuran Roket rumahan HAMAS, Super Hornet F-18 kalah dalam berbagai aspek oleh Sukhoi SU-27, Kapal selam kelas los angles yang berisik tidak mampu menaklukan kapal selam Kilo Clas Rusia yang senyap. USS Zumwalt cukup dihantam oleh 1 rudal Brahmos akan hancur dan tenggelam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iron Dome efektif hajar rudal besar macam katyusa dan grad, kalau roket kecil qassam atau mortir memang kurang efektif. Tapi dgn iron dome, hamas praktis tdk bs hajar kota2 israel yg jaraknya jauh dr gaza. Waktu operasi Pillar of Defence 2012, hamas tembak 1000 rudal ke israel, 2/3 jatuh di tanah kosong, 1/3 lagi 90% nya di intersep oleh iron dome.

      F-18 super hornet kalah dr Su-27 di atas kertas overall memang iya, keunggulan hornet ada pada radar APG-79 AESA dan radar signature yg kecil, tapi semua tergantung kehebatan pilotnya.

      Los Angeles class ngga selevel sm Kilo class laaah boss. LA Class itu tenaga nuklir dan Kilo Class itu mesin diesel. Kalau soal senyap kapal selam rusia masih kalah sm US, baru Akula Class yg bisa selevel dgn LA Class. Kilo Class itu kapal selam untuk laut dangkal, klo LA Class laut dangkal dan laut dalam alias multi fungsi.

      Zumwalt kalo dihajar 1 rudal brahmos blm tentu tenggelam, kena bagian mana dulu? Kalau kena mesin/armory iyah bisa kyk titanic emang. Pertanyaannya Brahmos bisa nyampe ga ke Zumwalt yg pake sistem hanud AEGIS, dlm perjalanannya Brahmos akan disambut rudal SM-6, ECM, RAM/Phalanx, Chaff/Missile Decoy.

      Teknologi amerika HOAX? Lo sekarang pake internet-komputer? Itu diciptakan oleh amerika loh boss

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...